HMI KOMISARIAT FISIP USU

Latar Belakang Sejarah Berdirinya HMI

Logo HMI
Berdirinya suatu organisasi pasti mempunyai latar belakang yang satu sama lain berbeda, tetapi justru dengan perbedaan itulah menempatkan organisasi itu pada ciri khusus. Menurut Drs. Agus Salim Sitompul, ada 3 faktor yang melatar belakangi berdirinya HMI yaitu :
  • Pertama, Situasi Negara Republik Indonesia
  • Kedua, Situasi Umat Islam Indonesia
  • Ketiga, Situasi Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan

Saat – Saat Berdirinya HMI

Gagasan untuk mendirikan HMI sudah muncul bulan Nopember 1946 yang diprakarsai Lafran Pane, mahasiswa tingkat 1 Sekolah Tinggi Islam (STI). Tetapi ide itu belum mendapat tanggapan yang positif dari kalangan mahasiswa, walaupun telah berulang kali diadakan pertukaran pikiran. Banyak mahasiswa yang masih enggan dan bahkan tidak sedikit yang menentang berdirinya organisasi ini. Disamping yang menentang, tetapi yang mendukung ide Lafran Pane bertambah terus dari hari ke hari, dan semakin menemukan bentuknya di awal tahun 1947. dari usaha yang dilakukan, akhirnya Lafran Pane menentukan sikap dan berkesimpulan bahwa organisasi ini harus berdiri: “Siapa yang mau menerima berdirinya organisasis ini, itu sajalah yang diajak, dan yang tidak setuju biarlah mereka terus menentang, toh tanpa mereka, organisasi ini akan bisa terus berjalan”.

Setelah mengalami berbagai hambatan dan rintangan selama lebih kurang 3 bulan, maka mahasiswa – mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) telah berketetapan hati mengambil keputusan:

  1. Hari Rabu Pon 1948, 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan 5 Februari 1947, menetapkan berdirinya       organisasi “Himpunan Mahasiswa Islam” disingkat HMI, dengan tujuan: Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia dan Menegakkan dan mengembangkan agama Islam.
  2. Mengesahkan anggaran dasar HMI. Adapun anggaran rumah tangga akan dibuat kemudian.
  3. Membentuk pengurus HMI dengan susunan :
Ketua           : Lafran Pane
Wakil Ketua : Asmin Nasution
Penulis I        : Anton Timur Jaelani
Penulis II    : Karnoto
Bendahara I : Dahlan Husein
Bendahara II : Maisaroh Hilal
Anggota : Suwandi
                                Yusdi Gazali
                                Mansyur

4.      Sekretariatan HMI dipusatkan di asrama mahasiswa, Jln. Setyodiningratan 5 (Jln. P. Senopati 5          Yogyakarta sekarang)

Mengenai pendiri – pendiri HMI, Agus Salim menulis sesuatu yang baru, lain dari yang lain. Untuk menentukan pendiri – pendiri HMI, Agus Salim berpedoman dengan kenyataan yang ada, bahwa HMI didirikan oleh Mahasiswa STI yang hadir pada saat didirikannya HMI tanggal 5 Februari 1947. Tidak ada mahasiswa perguruan tinggi lain pada saat itu. Karena pada waktu HMI didirkan di kampus STI, sebenarnya adalah jam kuliah Tafsir dari bapak Husein Yahya, yang diminta Lafran Pane untuk rapat mendirikan HMI. Dengan dasar pemikiran tersebut maka yang disebut pendiri HMI adalah mahasiswa STI yang pada rapat didirikannya HMI, yaitu:

  1. Lafran Pane  
  2. Karnoto
  3. Dahlan Husein  
  4. Maisaroh Hilal
  5. Suwali  
  6. Yusdi Gazali
  7. Mansyur  
  8. Siti Zaenah
  9. M. Anwar  
  10. Hasan Basri
  11. Marwan  
  12. Zulkarnaen
  13. Tayeb Razak  
  14. Toha Mashudi
  15. Bodron Hadi
Tentang pemrakarsa pendiri HMI, sejak awal berdirinya HMI terdapat kesepakatan bahwa satu – satunya pemrakarsa berdirinya HMI adalah Lafran Pane. Kesepakatan ini diperluas dengan ketetapan kongres ke XI HMI di Bogor No. XIII/XT/74, tanggal 29 Mei 1974.

Fase – fase perkembangan HMI
Agus Salim Sitompul membagi perkembangan HMI menjadi enam fase yaitu :
1. Fase pengokohan, mulai 5 Februari 1947 sampai 30 Nopember 1947
2. Fase perjuangan bersenjata 1947-1949
3. Fase tantangan, 1964-1965
4. Fase kebangkitan HMI sebagai pelopor orde baru dan angkatan 1966, tahun 1966-1968
5. Fase pembangunan, tahun 1968-1970.

Kemudian A. Dahlan menambahkan satu fase setelah tahun 1970 yaitu fase pergolakan pemikiran.

Tag : Sejarah
0 Komentar untuk "Latar Belakang Sejarah Berdirinya HMI"

Back To Top